“Seuntai Senyum Yang Terakhir”
Kutatap langit nan terbentang luas
Gumpalan awan kelabu
Rintik-rintik hujan
Menguyur bumi
Ada seorang tua yang renta
Melangkah perlahan
Ia menengok kekanan lantas ke kiri
Hendak menyeberang dalam bisingnya kendaraan
Aku memandang dalam-dalam ia buta!
Sepotong tongkat coklat
Erat melekat ditangannya
Ia melangkah perlahan
Tiba-tiba ada bercak merah melebar
Dari kalana putih berkilau
Aku tersentak kaget
Ku ulurkan telapak tanganku serentak
Meski kakiku bergetar
Tapi nafasnya yang tersengal
Berhenti untuk selamanya
Sang maut telah menjeputnya
Ku temukan seuntai senyum
Di wajahnya yang renta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar